Beliau,
Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq,atau juga biasa dipanggil dengan
al-Shiddiqiyah yang dinisbatkan kepada al-Shiddiq yaitu orang tuanya sendiri
Abu Bakar, kekasih Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam.Seorang wanita mulia
dan istimewa dimana sebagian dari
ilmu agama kita ini diambil darinya.Begitu banyak keutamaan
dan kemuliaan yang dimilikinya ,
semoga Allah meridhainya dan mengumpulkannya dengan kekasihnya yang paling
dicintainya yaitu Nabi kita Muhammad Shalallahu alaihi wassalam.
Semoga
setelah membaca kisah ini hati kita akan tersentuh dan semakin menambah rasa
cinta kita kepada istri-istri Beliau .Beberapa keutamaannya
tidak dapat dihitung dengan jari sehingga hanya sebagian
kecil yang dapat dipaparkan disini, diantarnya adalah sebagai berikut:
1.Kecintaan Rasulullah kepadanya melebihi kecintaannya kepada istri-istri beliau yang lainnya yang
semuanya ada 9 orang. Pada suatu ketika Rasulullah ditanya, “Siapakah orang
yang paling enkau cintai ?” maka beliau menjawab, “Aisyah” Hal ini didasarkan
kepada hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Amr bin ‘Ash,
dimana dia datang kepada Nabi seraya bertanya,”Wahai Rasulullah, siapakah orang
yang paling engkau cintai?” beliau menjawab,”Aisyah” kemudian Amr bin Ash
bertanya, “”Siapakah orang lelaki yang paling engkau cintai?”beliau
menjawab,”Bapaknya (Abu Bakar)”Dia bertanya, “Kemudian siapa lagi?” beliau
menjawab,”Umar”, yakni Ibnu Al Khaththab, semoga Allah meredhai semuanya.
2.Malaikat menyampaikan salam untuknya
bukan hanya sekali. Sebagaimana hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim darinya (Aisyah), dimana Rasulullah telah
bersabda, “Sesungguhnya Jibril telah mengucapkan salam untukmu”, maka aku
menjawab,”Alaihis as-Salam”
3. Allah telah menurunkan ayat Al-Qur’an
yang berhubungan dengan pembebasan dirinya dari tuduhan dusta sebanyak sepuluh
ayat dalam surat An-Nuur, dimana didalamnya Aallah menjelaskan bahwa laki-laki
yang baik adalah untuk wanita yang baik, dan beliau tergolong wanita yang baik,
membebaskan mereka dari tuduhan orang-orang yang menyebarkan tuduhan dusta itu,
dan memberi kabar gembira bahwa bagi mereka surga, sebagaimana Aallah
berfirman,..”dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan
laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula. Mereka (yang
dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu).
Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga) “ An-Nuur:26.
4.Pada saat Rasulullah sakit, beliau minta
untuk tinggal dikamarnya (aisyah), sehingga dia dapat mengurusnya sampai Aallah
memanggil ke hadirat-Nya (wafat). Karena itulah, maka Rasulullah meninggal
dirumah Aaisyah, dimana beliau meninggal dalam pangkuan dan dekapannya. Imam
Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan darinya (Aisyah), dia berkata:” Allah
mewafatkan Rasulullah dimana kepala beliau berada diantara paru-paruku dan bagian atas dadaku, sehingga air liur beliau bercampur
dengan air liurku” Bagaimana hal itu bisa terjadi, Abdurrahman saudara
laki-laki Aisyah masuk ke rumah mereka, dimana ketika itu dia membawa siwak
(alat penggosok gigi), lalu Rasulullah melihatnya. Aisyah memahaminya bahwa
beliau ingin bersiwak, dan dia mengambil siwak dari Abdurrahman dan
melembutkannya, lalu Rasulullah bersiwak dengannya.setelah Rasulullah
meninggal, maka siwak itu dipakai Aisyah. Inilah pengertian yang dimaksud
dengan “air liur beliau bercampur dengan air liurku”
5. Berdasarkan sabda Rasulullah,”Keutamaan Aisyah ataas wanita yang lainnya bagaikan keutamaan tsarid(roti yang dibubuhkan dan dimasukkan
kedalam kuah) atas makanan-makan yang lainnya”
Berkenaan
dengan keluasan dan keunggulan ilmunya, tidak ada seorang ulamapun yang
mengingkarinya.Banyak kesaksian dan pengakuan yang dikemukakan para ulama
berkenaan dengan kredibilitas
keilmuwan Aisyah. Hal ini menunjukkan betapa luas dan mumpuninya ilmu yang
dimilikinya. Dibawah kesaksian empat pakar ilmu pengetahuan dari kalangan ulama
terdahulu:
1. Kesaksian putra saudara perempuannya
(keponakannya) Urwah bin Zubeir tentang kredibilitas dan keunggulan ilmu yang
dimiliki oleh Aisyah, sebagaimana yang diriwayatkan putranya Hisyam,”Aku tidak
pernah melihat seseorang yang lebih pintar dalam ilmu fiqh (agama), kedokteran
dan syair selain Aisyah.
2. Kesaksian Az-Zuhri yang juga berkenaan dengan kredibilitas dan keunggulan ilmu yang
dimili Aisyah, seraya berkata,”seandainya diperbandingkan antara ilmu Aisyah
denan ilmu seluruh istri Nabi dan ilmu seluruh wanita, niscaya ilmu Aisyah jauh
lebih unggul.”
3. Kkesaksian Masruq berkenaan dengan ilmu yang dimiliki Aaisyah yang berkenaan dengan masalah faraidh, sebagaimana yang
terungkap dalam sebuah riwayat yang diriwayatkan oleh Abu Darda darinya seraya
berkata, “Aku melihat para syeikh dari kalangan sahabat Rasulullah bertanya
kepada Aisyah tentang faraidh (ilmu waris)
4. Kesaksian Atha’ bin Rabah, dimana ketika
Allah berfirman, maka Aisyah merupakan orang yang paling faham, paling
mengetahui dan paling bagus pendapatnya dibandingkan dengan yang lainnya secara
umum.
5. Kesaksian Zubeir bin Awwam, dimana dia
berkata sebagaimana hal ini telah diriwayatkan putranya Urwah, “Aku tidak
pernah melihat seseorang yang lebih pintar tentang Al-Qur’an , hal-hal yang
difardhukan, halal dan haram, syair, cerita Arab dan nasab (silsilah keturunaan) selain Aisyah.
Dengan mengemukakan lima kesakssian yang
dipaparkan oleh para ulama besar dari kalangan sahabat dan tabi’in cukuplah
sebagai bukti yang menunjukkan kredibilitas dan keunggulan ilmu yang dimiliki
oleh Aisyah dibandingkan dengan ilmu yang dimiliki oleh para Sahabat Rasulullah
dan para tabi’in lainnya.
Aisyah meninggal pada bulan Ramadhan yang agung tepat pada tanggal 17 Ramadhan, pada usia 66
tahun. Dan, dimakamkan di Al-Baqi’ kawasan pemakaman yang terletak di kota
Madinah. Hal ini sesuai dengan wasiatnya, dimana beliau berwasiat agar
dimakamkan di temnpat pemakaman istri-istri Rasulullah. Semoga Allah
meridhainya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar