Berkata Hasan bin Rabi’ ketika mengomentari jihadnya Abdullah bin Mubarak, berkata: “Ada
seorang penunggang kuda yang menggunakan tudung pada mulut dan
hidungnya melesat dari barisan tentara kaum muslimin, seraya membunuh
penunggang kuda dari pihak musuh yang sebelumnya mengguncangkan barisan
kaum muslimin. Demi melihatnya, bertakbirlah kaum muslimin. Allahu
Akbar!"
Lalu orang itu masuk kembali ke tengah-tengah gemuruhnya barisan tanpa
seorangpun mengetahuinya. Tetapi aku mengikutinya sehingga aku bisa
memintanya secara ikhlas untuk membuka tudungnya agar aku dapat
mengenalinya. Maka aku katakan: "Mengapa engkau sembunyikan dirimu atas kemenangan besar yang dimudahkan Allah melalui tanganmu?"
Beliau menjawab: "Karena Dia, yang menjadi tujuan perbuatanku, mustahil tidak mengetahuinya”.
Itulah akhlak dan kebiasaan dari manusia-manusia unggul generasi awal umat Islam. Menurut Abu Qasim Al Qusyairi: “Ikhlas
adalah menjadikan satu-satunya tujuan taat ialah Allah SWT. Artinya,
bahwa yang diinginkan dengan ketaatannya itu hanya untuk bertaqarrub
kepada Allah semata; tidak untuk orang lain, misalnya dipamerkan kepada
seseorang, mencari popularitas, atau ingin disanjung-sanjung atau
tujuan-tujuan lain selain bertaqarrub kepada Allah SWT”. Subhanallah..
sumber : suara-islam.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar