Wahai muslimah, ulurkan jilbabmu,
kenakan kain kerudungmu!
Ukhti,
Apa sebenarnya alasanmu menutup aurat?
Jika ternyata kain kerudung yang engkau pakai sangat tipis.
Hingga tampaklah sebagian rambutmu.
Apa sebenarnya alasanmu menutup aurat?
Jika ternyata kain kerudung yang engkau pakai sangat tipis.
Hingga tampaklah sebagian rambutmu.
Ukhti,
Apa tujuanmu menutup aurat?
Jika ternyata baju yang engkau kenakan sangat ketat.
Hingga terlihat semua lekuk tubuhmu.
Apa tujuanmu menutup aurat?
Jika ternyata baju yang engkau kenakan sangat ketat.
Hingga terlihat semua lekuk tubuhmu.
Ukhti,
Apa motivasimu menutup aurat?
Jika ternyata begitu mudahnya engkau melepas kerudung saat keluar rumah.
Hingga auratmu pun dinikmati banyak orang.
Apa motivasimu menutup aurat?
Jika ternyata begitu mudahnya engkau melepas kerudung saat keluar rumah.
Hingga auratmu pun dinikmati banyak orang.
Pengawasan Allah tidak hanya ada di
kampus, di masjid, atau di pengajian-pengajian saja. Pengawasan Allah ada di
manapun kita berada. Allah melihat semua aktifitas kita. Bahkan setangkai daun
yang jatuh dari pohonnya di hutan belantara pun tak lepas dari pengawasan
Allah. Lalu bagaimana mungkin, Allah tak melihatmu? Ketika kau memutuskan untuk
menutup aurat, pahala menghampirimu. Namun, suatu ketika kau melepas kerudungmu
di hadapan bukan mahram. Maka dosa menggantikan pahala yang baru saja engkau
dapatkan. Betapa meruginya engkau kawan!
Dan untuk kawanku yang belum menutup
aurat. Apa sebenarnya yang menghalangimu untuk menjalankan kewajiban muslimah
tersebut? Padahal Allah tak pernah menunda memberikan nikmatnya padamu. Nikmat
rizki, nikmat kesehatan, nikmat usia, dan jutaan nikmat lainnya. Tidakkah kau
berpikir, bahwa Allah memberikan semua itu tidak gratis. Allah tidak mengharap
balasan apapun darimu, karena Dia tahu bahwa manusia itu fakir. Allah hanya
meminta satu dari kita, yaitu kita beribadah pada-Nya.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (Q.S Adz-Dzariyat: 56)
Wujud ibadah kita kepada Allah,
bukan hanya shalat, puasa, zakat saja, melainkan melaksanakan seluruh
perintah-Nya dan menjauhi setiap larangan-Nya. Termasuk dalam hal ini adalah
perintah untuk menutup aurat secara sempurna bagi muslimah, dengan jilbab dan
kerudung. Sebagaimana firman-Nya:
“… Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka …” (QS. Al Ahzab: 59)
“… Dan hendaklah mereka menutupkan
kain kerudung ke dadanya …” (QS. An Nur: 31)
Kawan, hidup kita ini terlalu
singkat jika hanya kita gunakan untuk menunda-nunda menjalankan kewajiban.
“Siapa yang menjamin anda hidup
sampai dzuhur, jika Allah menakdirkanmu mati sekarang?” (Abdul Malik ibnu Umar
ibnu Abdul Azis)
Kawan, aku tak ingin Allah
mengambilmu dalam keadaan belum melaksanakan kewajiban. Atau saat engkau
melakukan dosa karena meninggalkan kewajiban. Maka kumohon kawan, kapan pun dan
di mana pun, selalu hadirkan Allah di sampingmu. Hadirkan Allah sebagai
pengawasmu. Agar ketika setan menghampirimu untuk mengajakmu berbuat maksiat,
kau bisa katakan padanya bahwa “Ada Allah di sampingku.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar