Rabu, 24 Desember 2014

Shafiyyah binti Abdul Muththalib: Muslimah Pertama yang Membunuh Orang Musyrik

H. Bernard Abdul Jabbar
Aktivis Forum Umat Islam (FUI)


Shafiyyah  adalah salah seorang dari bibi Nabi SAW dan bersaudara dengan Hamzah bin Abdul Muththalib. Ibunya adalah Halah binti Wahab, termasuk keturunan bangsawan yang disegani di Mekah.
 
Suami pertamanya adalah Al Harits bin Harb bin Umayyah. Setelah suaminya meninggal, ia dinikahi oleh Al Awwam bin Khuwalid bin Asad. Dari hasil pernikahannya inilah lahir Zubair bin Awwam, As-Saaib, dan Abdul Ka’bah.

Setelah Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi dan Zubair masuk Islam, Shafiyyah berkata, “Pertahankanlah keIslamanmu. Sesungguhnya yang paling berhak engkau bela dan engkau dukung adalah putra pamanmu. Demi Allah, seandainya kami memiliki kekuatan sebagaimana layaknya kaum lelaki, tentulah kami mengikuti dan membelanya.”

Nabi SAW mengajak kaumnya untuk masuk Islam. Beliau berseru, “Wahai sekalian orang Quraisy, selamatkanlah diri kalian dari api neraka. Wahai sekalian bani Hasyim, selamatkanlah diri kalian dari api neraka. Wahai sekalian bani Abdul Muththalib, selamatkanlah diri kalian dari api neraka. Wahai Fatimah binti Muhammad, Selamatkanlah dirimu dari api neraka. Wahai Shafiyyah binti Abdul Muththalib, selamatkanlah dirimu dari api neraka. Aku tidak bisa menjamin apa pun untuk kalian di hadapan Allah. Mintalah hartaku sebanyak yang kalian mau.”

Ketika Hamzah bin Abdul Muththalib mau masuk Islam, syetan menggodanya.  Untung Hamzah bertemu Shafiyyah dan menasehatinya, “Temuilah keponakanmu dan teguhkanlah hatimu.” Hamzah kemudian menemui Muhammad SAW. Akhirnya Hamzah masuk Islam dengan bersyahadat. Hamzah termasuk orang yang memuliakan Islam dengan keislamannya. Sedangkan Shafiyyah binti Abdul Muththalib masuk Islam dan hijrah ke Madinah bersama putranya (Zubair bin Awwam).   

Dalam perang Uhud, Rasulullah meninggalkan istri-istrinya dan Shafiyyah di sebuah bangunan tinggi bernama Fari’ di samping masjid. Mereka dimasukkan ke dalamnya, bersama mereka ada Hassan binTsabit.

Salah seorang Yahudi lalu naik ke tempat tersebut dan mengawasi mereka. Melihat itu, Shafiyyah berkata kepada Hassan binTsabit, “Mengapa kamu diam saja, wahai Ibnu Al Fari’ah. Bangkitlah dan bunuhlah Yahudi itu!” Hassan bin Tsabit berkata, “Tidak, demi Allah, aku tidak bisa berperang.”

Si Yahudi naik lagi, sehingga Shafiyyah berkata, “Bangkitlah dan bunuhlah ia!” Hassan lalu berkata, “Waduh..kalau begini jadinya, lebih baik aku tadi ikut Rasulullah.” Shafiyyah kemudian berkata, “Kalau kamu tidak mau maka serahkan pedang itu kepadaku.”

Hassan pun menyerahkan pedangnya kepadanya, Shafiyyah lalu langsung bangkit dan memenggal kepala orang Yahudi tersebut, setelah itu ia berkata kepada Hassan, “Ambil kepalanya dan lemparkan kepada mereka.”

Hassan pun mengambil kepala tersebut dan melemparkannya kepada orang-orang Yahudi. Melihat itu, orang-orang Yahudi berkata, “Kami kira Muhammad hanya meninggalkan mereka dan tidak ada laki-laki di sana.”

Ketika kaum muslim kalah pada perang Uhud, Shafiyyah datang dengan membawa tombak seraya memukul wajah-wajah kaum muslim dan berkata, “Mengapa kalian kalah?”

Dalam perang ini, saudaranya (Hamzah bin Abdul Muththalib) terbunuh secara mengenaskan. Saat Nabi SAW melihat kedatangannya, ia berkata kepada Zubair bin Awwam, “Temui ibumu dan bawalah ia pulang, jangan sampai ia melihat keadaan saudaranya.”

Zubair pun menemuinya dan berkata kepadanya, “Wahai ibuku, sesungguhnya Rasulullah SAW menyuruhmu untuk pulang.” Shafiyyah berkata, “Memangnya kenapa? Kudengar saudaraku mati secara mengenaskan. Ini adalah kehendak Allah dan aku akan ridha, sekalipun keadaan yang sedemikian rupa. Aku akan tetap tabah dan bersabar, Insya Allah.”

Shafiyyah kemudian melihat saudaranya yang mati secara mengenaskan dengan perut yang terkoyak dan alat kelamin yang terpotong. Ia pun mengucapkan istirja’ dan memintakan ampunan untuknya.

Dalam perang Khandaq, Shafiyyah berhasil membunuh seorang Yahudi yang mengintip benteng tempat para muslimah berlindung. Shafiyyah termasuk wanita yang pertama kali membunuh orang musyrik, yaitu pada perang Uhud dan Khandaq. Shafiyyah juga ikut bergabung  bersama Nabi SAW pada perang Khaibar.

Dalam perang Khaibar, Zubair bin Awwam (putra Shafiyyah) berduel dengan Yahudi Yasir. Maka Shafiyyah berkata, “Ya Rasulullah, orang itu akan membunuh anakku.” Nabi lalu bersabda, “Justru anakmulah yang akan membunuhnya.” Akhirnya  Zubair memang berhasil membunuh Yasir.

Ketika Allah SWT telah menaklukkan Khaibar, Rasulullah SAW memberi makan Shafiyyah dengan empat puluh wasaq kurma. Shafiyyah meninggal pada masa kekhalifahan Umar bin Khathab. Ia dimandikan di Baqi’, di halaman rumah Al Mughirah bin Syu’bah dan dimakamkan di pekuburan Baqi'.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar