H. Bernard Abdul Jabbar, M.Pd
DPP Hizb Dakwah Islam
Banyak diantara manusia beranggapan bahwa harta yang dimilikinya mampu
untuk menjadikannya menjadi manusia terhormat dan terpuji. Namun
anggapan mereka terbalik, harta yang mereka miliki justru
menjerumuskannya ke dalam kebinasaan dan kehinaan, bahkan Allah SWT
mengazabnya karena harta itu.
Dan inilah kisah seorang manusia yang terperangkap dan terjebak oleh
gelimangnya harta yang mengakibatkan Allah SWT mengazabnya dengan
menenggelamkan dirinya dan seluruh hartanya ke dalam bumi. Sebagaimana
Allah Firmankan dalam Al-Qur’an QS 76-82, Sesungguhnya Qarun termasuk
kaum Musa (anak paman Musa) ia berbuat aniaya kepada mereka. Dan telah
Kami anugerahkan kepada mereka harta kekayaan yang anak-anak kuncinya
begitu berat dan tidak terangkat oleh beberapa orang yang kuat. Kaumnya
berkata kepadanya, “Janganlah engkau congkak! Sesungguhnya Allah tidak
mengasihani orang-orang yang congkak. Dan carilah dengan rezeki yang
diberikan Allah kepadamu kebahagiaan di kampung akhirat. Dan jangan kamu
lupakan kebahagiaanmu (kemakmuran) di dunia. Berbuat baiklah
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.
Qarun telah banyak mencapai kemajuan dunia, sungguhpun demikian, dia
selalu merasa iri terhadap Musa a.s. Berkata Musa a.s kepadanya, “Allah
telah memerintahkan saya untuk memungut zakat darimu.” Tetapi Qorun
telah mengingkari zakat dan mengatakan kepada orang-orang bahwa Musa
a.s. telah memakan harta orang-orang atas nama zakat.
Qarun berkata, “Musa telah memerintahkan kamu untuk shalat dan kamu
telah terima. Kemudian dia telah memberi perintah-perintah lainnya dan
kamu telah menerima semuanya. Kini Musa memberi perintah untuk zakat,
apakah ini bisa diterima juga?
Mereka menjawab, “Kita tidak bisa menerima perintah ini. Dapatkah engkau
mengusulkan suatu cara untuk kami supaya kami tidak menunaikan
perintah itu?”
Qarun berkata, “Saya telah membuat suatu muslihat. Kita bujuk seorang
wanita nakal untuk membuat tuduhan palsu terhadap Musa a.s. di depan
umum dengan mengatakan bahwa Musa a.s. telah berzina degannya.” Maka
mereka segera pergi kepada seorang wanita pelacur dan membujuknya untuk
memfitnah Musa a.s. di depan umum, dengan janji akan diberinya upah
yang besar, dan pelacur itupun setuju.
Ketika Qarun mengetahui bahwa pelacur itu menyetujui, maka ia pergi
kepada Musa a.s lalu berkata, “Kumpulkan semua Bani Israil dan sampaikan
kepada mereka perintah dan hukum-hukum Allah”.
Musa a.s. menyetujuinya kemudian mengumpulkan Bani Israil dan
mengumumkan kepada mereka, “Allah telah memerintahkan kepada kalian
supaya beribadah kepada Allah saja dan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu. Jagalah hubungan silaturahmi, dan perintah-perintah lainnya
termasuk barang siapa telah beristri tetapi masih berzina maka dia mesti
dihukum rajam (dilempari batu hingga mati).”
Maka para pengikut Qarun bertanya, “Jika engkau sendiri berzina?
Musa a.s. menjawab, “Kalau aku berzina, maka akupun harus dirajam.”
Mereka berkata, “Engkaupun telah berzina.”
Musa a.s. (dengan keheranan) berkata, “Aku telah berzina?”
Mereka menjawab, “Ya, engkau telah berzina.” Lalu mereka memanggil
wanita pelacur tadi dan berkata, “Berikan keteranganmu mengenai Musa
a.s.”
Musa a.s. menyuruh wanita itu bersumpah lalu bertanya, “Apakah yang akan
engkau sampaikan?” Wanita itu berkata, “Apabila engkau menyuruhku
bersumpah, maka terpaksa aku menceritakan hal yang sebenarnya.
Orang-orang ini sudah berjanji untuk memberiku harta yang banyak agar
aku memfitnah engkau. Sesungguhnya engkau suci dari segala kesalahan.”
Mendengar pengakuan wanita ini, Musa a.s. menangis lalu bersujud. Dalam
keadaan sujud itu, Allah SWT mewahyukan kepada Musa a.s. “Mengapa
engkau menangis? Aku telah memerintahkan bumi untuk menaati perintahmu
supaya menyiksa orang-orang itu. Engkau boleh memerintahkan bumi
melakukan apa saja terhadap mereka sekehendakmu.”
Maka Musa a.s. pun bangkit dari sujud lalu memerintahkan bumi, “Telanlah
mereka!” Seketika itu juga tanah menelan tubuh mereka sampai kepada
persendian kakinya. Dengan lemah lembut dan merendahkan diri, mereka
meminta tolong kepada Musa a.s. maka Musa a.s. memerintahkan lagi kepada
tanah, “Telanlah mereka!” maka tanah pun menelan mereka hingga ke
lutut mereka. Mereka berteriak dan memohon kepada Musa a.s. agar
memaafkan kesalahan mereka. Tetapi sekali lagi Musa a.s. memerintahkan
kepada tanah, “Telanlah mereka!” maka tanahpun menelan tubuh mereka
hingga ke leher. Dan akhirnya seluruh tubuh mereka terbenam ke dalam
tanah.
Atas peristiwa ini Allah SWT berfirman kepada Nabi Musa a.s. “Mereka
telah merendahkan diri dihadapan engkau dan telah memohon kepada engkau
berkali-kali dengan lemah lembut. Demi kemuliaan-Ku, jika mereka
memohon kepada-Ku dan berdoa kepada-Ku, pastilah Aku akan mengabulkan
permohonan mereka.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar