Nabi saw bersabda, “Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya
mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang
paling bengkok adalah yang paling atas. Maka sikapilah para wanita
dengan baik” (HR Bukhari). “Sesungguhnya perempuan diciptakan dari
tulang rusuk yang bengkok, jika kalian mencoba meluruskannya ia akan
patah. Tetapi, jika kalian membiarkannya maka kalian akan menikmatinya
dengan tetap dalam keadaan bengkok” (HR Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi).
"Saling menasehati untuk berbuat baik kepada perempuan, karena
mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok” (HR At-Tirmidzi).
“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk, ia tidak bisa lurus
untukmu di atas satu jalan. Bila engkau ingin bernikmat-nikmat dengannya
maka engkau bisa bernikmat-nikmat dengannya namun padanya ada
kebengkokan. Jika engkau memaksa untuk meluruskannya, engkau akan
memecahkannya. Dan pecahnya adalah talaknya” (HR Muslim).
Jika suami ingin meluruskan wanita dengan selurus-lurusnya tanpa
kebengkokan, pasti akan terjadi perselisihan dan perpisahan. Bila suami
bersabar dengan keadaan istri yang bengkok (kelemahan akal dan
semisalnya), pergaulan keduanya akan berlanjut.
Pesan hadits ini, lelaki bisa memahami sifat, karakter dan kecenderungan
wanita. Sehingga bisa bersikap lebih bijaksana, lemah lembut dan penuh
kasih sayang dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan wanita. Tidak
keras dan kasar. Tetapi tidak membiarkan wanita, karena akan merugikan
keduanya. Wanita harus dijaga dengan baik, tidak didzalimi, diberikan
haknya, serta diarahkan kepada kebaikan. Waspadailah ada 4 golongan
lelaki yang akan ditarik masuk ke dalam neraka oleh wanita, karena tidak
memberikan haknya, yaitu: ayahnya, suaminya, saudara lelakinya, anak
lelakinya.
Tulang rusuk yang paling atas adalah yang paling bengkok. Wanita itu
ada kebengkokan dan kekurangan. Rasul bersabda: “Aku tidak melihat
orang orang yang kurang akal dan kurang agama yang lebih bisa
menghilangkan akal lak- laki yang teguh daripada salah seorang diantara
kalian (para wanita)” (HR. Al Bukhari Muslim). Kurang akal, karena
persaksian dua wanita sebanding dengan persaksian seorang lelaki.
Kurang agama, karena wanita tidak boleh shalat ketika sedang haidh dan
nifas..
Allah Swt berfirman: “Dan bergaullah kalian (para suami) dengan mereka
(para isteri) secara patut” (QS 4: 19). Ibnu Katsir menafsirkan:
“Halusi ucapan kalian terhadap para isteri dan perbaiki perbuatan serta
penampilan kalian sesuai kemampuan. Sebagaimana engkau menyukai bila
isteri berbuat demikian, maka engkau (semestinya) juga berbuat yang
sama. Allah Swt berfirman:“Dan para isteri memiliki hak yang seimbang
dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf”(QS 2: 228).
Rasulullah saw bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik
terhadap keluarga (isteri)nya. Dan aku adalah orang yang paling baik di
antara kalian terhadap keluarga (isteri)ku.” Wanita harus selalu di jaga
dan di lindungi, karena wanita perlu sekali perlindungan..
Wanita tidak dianggap rendah karena diciptakan dari tulang rusuk.
Karena tulang rusuklah yang melindungi dada, di mana di dalamnya ada
jantung yang memompa kehidupan manusia. Oleh karena itu, isteri
memiliki dua tugas.
Pertama, mendorong suami agar kuat dadanya (lambang keberanian dan
keperkasaan), sehingga potensinya bisa berkembang berkali lipat. Suami
dijaga agar dadanya yang penuh dengan berbagai macam perasaan (benci,
cinta, senang, jengkel), bisa tetap menjadi lapang, sehingga selalu
bersikap optimis dan dapat menyelesaikan masalah. Dada yang sempit
membuat pesimis, putus asa, tidak semangat dan mudah sakit (QS Thaha:
25, 28).
Kedua, menjaga hati suami. Hati tempat keimanan dan kebahagiaan. Isteri
harus memberi kedamaian dan kebahagiaan suami, sehingga imannya semakin
kuat.
Wanita, kembalilah kepada fitrahmu, yang akan membuat dirimu dan umat manusia mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar